Novak Djokovic membuktikan dirinya pantas menyandang status sebagai sebagai petenis nomor satu dunia yang baru dengan memenangi turnamen Wimbledon usai mengalahkan juara bertahan, Rafael Nadal, 6-4, 6-1, 1-6, 6-3 di final, Minggu (3/7).
Ini gelar pertama Djokovic yang diraih di Wimbledon sekaligus gelar Grand Slam ketiga sepanjang kariernya setelah Australia 2008 dan 2011. Hasil ini juga memperpanjang superioritas petenis asal Serbia itu atas Nadal menjadi 48-1 yang lima kemenangan di antaranya diraih dalam pertemuan di final, dua di lapangan keras, dua di lapangan dan kini di lapangan rumput.
“Sangat sulit menggambarkan kemenangan ini dengan kata-kata kecuali mengatakan ini hari terbaik dalam hidup saya,” kata Djokovic yang melemparkan tiga raket miliknya ke para penonton sebelum menerima trofi. “Ini turnamen favorit saya, turnamen yang selalu saya mimpikan untuk memenanginya. Ini turnamen tenis pertama yang pernah saya lihat dalam hidup saya.”
Djokovic sudah lebih dulu memastikan naik ke posisi nomor satu dunia dengan lolos ke final dalam turnamen ini. Ia memulai musim ini dengan 41 kemenangan beruntun termasuk menjuarai Australia Terbuka. Tapi, rekor 43 kemenangan beruntun yang dicatatnya terhenti saat kalah dari Roger Federer di semifinal Prancis Terbuka.
Presiden Serbia, Boris Tadic, ikut menyaksikan partai final ini di Royal Box bersama dengan sejumlah bekas juara Wimbledon.
“Saat kita bermain melawan petenis terbaik di dunia, Rafael Nadal, yang telah memenangi dua dari tiga turnamen Wimbledons terakhir, dan ia selalu menang dalam partai-partai besar melawan saya di Grand Slam, saya harus berada di puncak penampilan saya. Saya harus memainkan yang terbaik dan saya pikir saya telah menampilkan permainan terbaik saya di lapangan rumput,” ujar Djokovic. “Saya ingin memberi selamat kepadanya sekali lagi atas penampilannya yang hebat di turnamen ini.”
Sebelum kekalahan dari Djokovic ini Nadal telah memenangi 20 pertandingan beruntun di Wimbledon termasuk saat ia memenangi turnamen All England Club itu pada 2008 dan 2010. Ia absen pada edisi 2009 karena cedera, tapi sejak itu ia mampu mencapai final kelima di Wimbledon dalam enam tahun terakhir.
“Buat saya merupakan mimpi bisa kembali tampil di final ini,” kata Nadal yang telah mengoleksi 10 gelar Grand Slam. “Saya selalu mengerahkan yang terbaik; hari ini petenis lain bermain lebih baik daripada saya. Saya akan mencoba lagi tahun depan.”
Kekalahan dari Djokovic di Wimbledon ini merupakan kekalahan pertama Nadal dari petenis selain Roger Federer di final Grand Slam.
“Saat saya memenangi Wimbledon untuk kali pertama pada 2008, emosi sangat luar biasa, jadi saya bisa membayangkan bagaimana perasaan Novak hari ini,” kata Nadal yang juga kalah dari Federer di final Wimbledon 2006 dan 2007.
sumber
Ini gelar pertama Djokovic yang diraih di Wimbledon sekaligus gelar Grand Slam ketiga sepanjang kariernya setelah Australia 2008 dan 2011. Hasil ini juga memperpanjang superioritas petenis asal Serbia itu atas Nadal menjadi 48-1 yang lima kemenangan di antaranya diraih dalam pertemuan di final, dua di lapangan keras, dua di lapangan dan kini di lapangan rumput.
“Sangat sulit menggambarkan kemenangan ini dengan kata-kata kecuali mengatakan ini hari terbaik dalam hidup saya,” kata Djokovic yang melemparkan tiga raket miliknya ke para penonton sebelum menerima trofi. “Ini turnamen favorit saya, turnamen yang selalu saya mimpikan untuk memenanginya. Ini turnamen tenis pertama yang pernah saya lihat dalam hidup saya.”
Djokovic sudah lebih dulu memastikan naik ke posisi nomor satu dunia dengan lolos ke final dalam turnamen ini. Ia memulai musim ini dengan 41 kemenangan beruntun termasuk menjuarai Australia Terbuka. Tapi, rekor 43 kemenangan beruntun yang dicatatnya terhenti saat kalah dari Roger Federer di semifinal Prancis Terbuka.
Presiden Serbia, Boris Tadic, ikut menyaksikan partai final ini di Royal Box bersama dengan sejumlah bekas juara Wimbledon.
“Saat kita bermain melawan petenis terbaik di dunia, Rafael Nadal, yang telah memenangi dua dari tiga turnamen Wimbledons terakhir, dan ia selalu menang dalam partai-partai besar melawan saya di Grand Slam, saya harus berada di puncak penampilan saya. Saya harus memainkan yang terbaik dan saya pikir saya telah menampilkan permainan terbaik saya di lapangan rumput,” ujar Djokovic. “Saya ingin memberi selamat kepadanya sekali lagi atas penampilannya yang hebat di turnamen ini.”
Sebelum kekalahan dari Djokovic ini Nadal telah memenangi 20 pertandingan beruntun di Wimbledon termasuk saat ia memenangi turnamen All England Club itu pada 2008 dan 2010. Ia absen pada edisi 2009 karena cedera, tapi sejak itu ia mampu mencapai final kelima di Wimbledon dalam enam tahun terakhir.
“Buat saya merupakan mimpi bisa kembali tampil di final ini,” kata Nadal yang telah mengoleksi 10 gelar Grand Slam. “Saya selalu mengerahkan yang terbaik; hari ini petenis lain bermain lebih baik daripada saya. Saya akan mencoba lagi tahun depan.”
Kekalahan dari Djokovic di Wimbledon ini merupakan kekalahan pertama Nadal dari petenis selain Roger Federer di final Grand Slam.
“Saat saya memenangi Wimbledon untuk kali pertama pada 2008, emosi sangat luar biasa, jadi saya bisa membayangkan bagaimana perasaan Novak hari ini,” kata Nadal yang juga kalah dari Federer di final Wimbledon 2006 dan 2007.
sumber
Mungkin Ini Yang Anda Cari
loading...
Comments