Pekerja Berpakaian Seksi Dirazia

Pemerintah Kota Tegal, Jawa Tengah, semalam melakukan razia terhadap pekerja di tempat hiburan malam seperti karaoke dan diskotik. Para pekerja yang dirazia adalah mereka yang menggunakan pakaian seksi. Razia ini dilakukan untuk menjaga komitmen para pengusaha hiburan malam setempat yang sebelumnya berjanji menjaga penampilan para karyawannya.


Pekerja Berpakaian Seksi Dirazia
Ilustrasi


“Operasi ini untuk menjaga komitmen pengusaha yang disampaikan sebelum mendapatkan perizinan,” ujar Kepala Seksi Penegakan Perda Satuan Polisi Pamong Praja Kota Tegal, Bambang Sumitro, saat dihubungi melalui telepon gengamnya, Minggu 22 Mei 2011.

Hasil razia yang dilakukan pada Sabtu malam 21 Mei 2011 mendapatkan 12 pekerja hiburan malam yang kedapatan mengunakan pakaian seksi. Mereka langsung dibina di ruang pertemuan Kantor Satpol PP. “Ini juga sebagai shock therapy bagi para perempuan berprofesi sama di tempat hiburan lain,” ujar Bambang menjelaskan.

Bambang berharap para pengelola tempat hiburan menjaga sikap dan pakaian anak buahnya. Selain memberikan pembinaan, satpol PP juga berencana memanggil pemilik tempat hiburan untuk bertanggung jawab atas sikap para pengelola usahanya tersebut.

”Kalau bisa kita akan merekomendasikan ke badan perizinan terpadu untuk mencabut izinnya. Karena sudah tidak sesuai dengan ketentuan perjanjian saat membuat izin," Ujar Bambang menegaskan.

Razia pada Sabtu malam kemarin juga melibatkan polisi. Selain menciduk sejumlah pekerja tempat hiburan, mereka berhasil menemukan beberapa warung dan tempat hiburan yang menjual minuman keras sebanyak 42 botol.

Adi Mulyadi, salah seorang pengelola tempat karaoke di jalan AR Hakim, menyayangkan sikap satpol PP yang telah merazia sejumlah pekerjanya tersebut. Menurut dia, razia yang dilakukan ini cenderung tebang pilih.

"Ini kedua kalinya mereka digaruk. Anehnya, hanya mereka yang bekerja di tempat saya saja yang dibawa petugas. Sementara di tempat lain yang berpakaian sama dibiarkan,” ujar Adi.

Ia mengaku razia ini mengganggu usahanya karena menghambat pelayanan para penguna jasa hiburan. “Penyaji makanan ringan dan operator lagu kan penting. Saya sering mendapat protes dari pelanggan karena pekerja diangkut semua,” katanya.TEMPO Interaktif, Tegal

Mungkin Ini Yang Anda Cari

loading...

Related Posts

Comments